Launching Buku “SANPIO Goes Synodal” Jadi Magnet di Ajang Festival Lembah Sanpio 2025

Dalam ajang Festival Lembah Sanpio 2025 di Kisol, Keuskupan Ruteng, ada satu acara menarik, yakni bedah buku yang menghadirkan lima pembedah berkaliber nasional—dari rektor universitas hingga praktisi. Buku ini diiharapkan dapat memberikan perspektif komprehensif tentang masa depan pendidikan seminari. Dengan semangat synodalitas, SANPIO siap memimpin perubahan pendidikan seminari Indonesia.

Suasana saat acara Bedah Buku berjudul SANPIO Goes Synodal di kompleks Seminari Menengah Pius XII Misol, Sabtu, 6/9/2025 siang.(Foto : SASHA CLAUDIA)

KATEDRALRUTENG.ORG – Seminari Pius XII Kisol (SANPIO) menggelar acara bedah buku nasional bertajuk "SANPIO Goes Synodal: Revolusi Pendidikan Melalui Spiritualitas Ekaristi Transformatif" Sabtu, 6 September 2025, pukul 08.00 di Aula SANPIO. Acara ini merupakan bagian dari momentum perayaan Yubileum 70 Tahun SANPIO yang berlangsung sejak tahun ini. Bertepatan dengan sedang dilangsungkannya event Festival Lembah Sanpio, launching buku ini menjadi salah satu daya tarik bagi banyak orang di arena festival.

 

Buku setebal 770 halaman yang diterbitkan oleh Penerbit Obor dengan ISBN 978-634-240-010-4 ini menjadi ikon historis penting dalam perjalanan SANPIO. Karya kolektif dari 44 penulis dengan 38 manuskrip ini disusun dalam lima bagian utama: Sanctitas (Spiritualitas Digital dan Keaslian Iman), Scientia (Formasi Berkelanjutan dan Pendidikan Abad), Sanitas (Kesehatan Holistik dan Kesadaran Mental), Sapientia (Kepemimpinan Partisipatif-Transformatif dan Pastoral Kontekstual), dan Solidaritas (Lingkungan dan Kemanusiaan Global).


Tampak ratusan peserta yang menghadiri acara Launching dan Bedah Buku SANPIO Goes Synodal dalam ajang Festival Lembah Sanpio bertempat di kompleks Seminari Menengah Pius XII Kisol di Kevikepan Borong, Keuskupan Ruteng, Sabtu, 6 September 2025 siang. (Foto : SASHA CLAUDIA)

 

Emanuel M. Laka Lena, S.Si., Apt., Gubernur NTT, memberikan sambutan pembuka, diikuti oleh RD. Fransiskus H. Warman, S. S.Fil., S.Pd., selaku Praeses Seminari Pius XII Kisol. Dr. M. Mantovanny Tapung, S.Fil., M.Pd., Dosen UNIKA St. Paulus Ruteng yang juga berperan sebagai editor buku, RD. Ardus Tanis, S. S.Fil., S.Pd. akan memoderasi jalannya acara  Seminar Nasional Bedah Buku.

Lima pembedah buku terkemuka akan memaparkan analisis mendalam, yaitu Dr. Agustinus M. Habur, Lic. Theol. (Rektor UNIKA St. Paulus Ruteng), Dr. Fransiska Widyawati, M.Hum. (Dosen UNIKA St. Paulus Ruteng), Prof. Dr. Gabriel Lele, S.I.P., M.Si (Dosen Universitas Gadjah Mada), Dr. Yonas K.G.D. Gobang, S.Fil.,MA (Rektor UNIPA Maumere), dan Romanus Ndau, S.S., M.Si (Praktisi-Wakil Alumni Sanpio).

 

Buku ini bukan sekadar dokumentasi historis, melainkan bagian integral dari Rencana Strategis SANPIO 30 tahun ke depan menuju yubileum 100 tahun. Dalam program hidden curriculum yang inovatif, setiap artikel dalam buku ini akan dibahas dalam seminar akademik bulanan oleh siswa seminari tingkat SMA selama tiga tahun ke depan.

 

Konsep "5S" yang menjadi fondasi buku ini - Sanctitas sebagai fondasi utama, Scientia dan Sapientia untuk melahirkan pemimpin cerdas dan bijak, Sanitas sebagai modal fisik-mental, serta Solidaritas sebagai kunci membangun komunitas kuat di era individualisme - mencerminkan visi SANPIO dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks.

Acara ini dihadiri oleh alumnus SANPIO, sekolah-sekolah mitra, siswa seminari, orang tua, kepala sekolah dan guru, pengawas sekolah, awak media, serta akademisi. Acara ini juga dapat diakses oleh semua orang melalui Zoom dengan Meeting ID: 862 0137 0685 dan Passcode: 12345.


Cover buku SANPIO Goes Synodal yang dibedah dan dilaunching di Seminari Pius XII Kisol saat berlangsungnya Festival Lembah Sanpio pada Sabtu, 6 September 2025. Pada kesempatan ini hadir semua penulis buku yang datang dari berbagai latar belakang profesi (rektor universitas, praktisi, dosen, peneliti, pemerhati pendidikan, agamawan, dll) yang secara khusus berpengalaman dan menggeluti dunia pendidikan. (Foto : IST) 

 

Mewujudkan Visi Pendidikan Transformatif Melalui Kolaborasi Intelektual

Editor Buku "SANPIO Goes Synodal", Dr. Marianus Mantovanny Tapung, S.Fil., M.Pd.mengatakan, dia merasakan kebanggaan sekaligus tanggung jawab besar ketika melihat karya kolektif ini akan dibedah dalam seminar nasional pada 6 September 2025. Proses editorial yang memakan waktu hampir dua tahun ini bukan sekadar menyunting 38 manuskrip dari 44 penulis, melainkan upaya mengharmonisasikan beragam perspektif akademik menjadi satu visi kohesif tentang masa depan pendidikan seminari.

 

“Ketika pertama kali menerima amanah sebagai editor, saya menyadari bahwa buku ini harus menjadi lebih dari dokumentasi yubileum. Bersama tim penyunting, kami merancang struktur "5S" - Sanctitas, Scientia, Sanitas, Sapientia, dan Solidaritas - sebagai kerangka filosofis yang tidak hanya mencerminkan tradisi SANPIO, tetapi juga menjawab tantangan pendidikan abad ke-21.

Proses kuratorial yang ketat dilakukan untuk memastikan setiap artikel berkontribusi pada narasi besar tentang transformasi pendidikan seminari,” ujar Mantovanny.


Mewujudkan buku ini, lanjut dia, tidak hanya mencari tulisan berkualitas akademik tinggi, tetapi juga gagasan yang berani, inovatif, dan contextually relevant. Diskusi intensif dengan para kontributor, mulai dari akademisi senior seperti Prof. Dr. Frans Salesman (Pakar ilmu kesehatan Masyarakat, Rektor UCB Kupang), Prof. Hiro Darong (Dosen Unika St. Paulus Ruteng), Prof. Dr. Gabriel Lele dari UGM, Dr. Geery Gobang (Rektor Unipa Maumere), dll, hingga praktisi seperti kk Romanus Ndau (alumnus Sanpio), menghasilkan dialektika intelektual yang memperkaya substansi buku.


Dr. M. Mantovanny Tapung, S.Fil., M.Pd., Dosen UNIKA St. Paulus Ruteng yang juga berperan sebagai editor buku SANPIO Goes Synodal saat berbicara di acara Bedah Buku tersebut di kompleks Seminari Pius XII Kisol, Keuskupan Ruteng, Sabtu, 6 September 2025. (Foto : SASHA CLAUDIA) 

 

Selain itu, kehadiran Gubernur NTT Emanuel M. Laka Lena dan Praeses RD. Fransiskus H. Warman dalam acara bedah buku menunjukkan pengakuan terhadap signifikansi karya ini, bukan hanya bagi SANPIO, tetapi juga bagi pengembangan pendidikan di NTT. Lima pembedah yang dipilih merepresentasikan keberagaman perspektif: dari rektor universitas, dosen, hingga alumnus praktisi, memastikan analisis yang komprehensif dan multiperspektif.

 

“Yang membuat saya optimis adalah komitmen SANPIO menjadikan buku ini bagian dari hidden curriculum. Setiap bulan selama tiga tahun, siswa seminari akan mendiskusikan artikel-artikel ini dalam seminar akademik. Ini bukan hanya latihan intelektual, tetapi proses transformasi mindset generasi muda seminaris agar mampu menjadi agen perubahan di masyarakat.


Konsep "Goes Synodal" yang kami pilih sebagai tema sentral mencerminkan semangat kebersamaan, partisipasi, dan tanggung jawab bersama dalam membangun masa depan. Hal ini sejalan dengan visi Gereja universal tentang sinodalitas, namun dicontextualisasikan dalam realitas pendidikan seminari Indonesia,” kata Mantovanny.


Para penulis buku SANPIO Goes Synodal saat hadir sebagai pembicara di acara Bedah Buku dan Launching Buku tersebut yang digelar di Seminari Pius XII Kisol di Kevikepan Borong. Dalam event Festival Lembah Sanpio, acara ini menjadi magnet yang menarik perhatian banyak orang yang mengunjungi arena faestival tahunan di keuskupan Ruteng ini. (Foto : SASHA CLAUDIA)

 

Sebagai akademisi yang juga alumnus SANPIO, dia melihat buku ini sebagai jembatan antara warisan masa lalu dan aspirasi masa depan. Dengan tebal 770 halaman dan dukungan Penerbit Obor, karya ini diharapkan menjadi referensi penting dalam studi pendidikan seminari di Indonesia.

Acara bedah buku ini bukan titik akhir, melainkan awal dari implementasi gagasan-gagasan transformatif yang telah kami rumuskan. Saya berharap diskusi yang akan berlangsung, baik secara fisik di Aula SANPIO maupun virtual melalui Zoom, akan menghasilkan komitmen bersama untuk merealisasikan visi pendidikan seminari yang relevan, adaptif, dan transformatif menuju yubileum 100 tahun SANPIO. (Sasha Claudia, Jimmy Carvallo, Tim Editorial KATEDRALRUTENG.ORG)

Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
LINK TERKAIT