Paroki Katedral Salurkan Bantuan Anakan Babi untuk 8 Wilayah

Tahun Pastoral Ekonomi Berkelanjutan (SAE) 2023 yang menjadi konsentrasi Keuskupan Ruteng saat ini diimplementasikan oleh semua paroki dalam berbagai bentuk karya nyata. Isu ekonomi telah menjadi sentral perhatian Gereja Keuskupan Ruteng. Paroki Katedral Ruteng tak hanya merancang program terkait pastoral ekonomi, tapi juga telah mewujudkannya, salah satu diantaranya pemberian bantuan ternak anakan babi untuk umat. Ada juga budidaya 3000 ekor ikan Lele.

Pendistribusian bantuan ternak berupa anakan babi ke 8 wilayah yang ada di Paroki Katedral Ruteng sebagai bantuan tahap I di Tahun Ekonomi SAE 2023. (Foto : KATEDRALRUTENG.ORG)

Penulis : Jimmy Carvallo | Pewarta KOMSOS Paroki Santa Maria Assumpta dan Santu Yosef Katedral Ruteng

 

KATEDRALRUTENG.ORG – Dalam rangka mewujudkan program unggulan di Tahun Pastoral Ekonomi Berkelanjutan (SAE) yang telah dicanangkan Keuskupan Ruteng, DPP Paroki Santa Maria Assumpta dan Santu Yosef Katedral Ruteng telah mejangkau secara langsung kebutuhan ekonomi umat, berupa pendistribusian bantuan ternak anakan babi sebanyak 16 ekor yang dibagikan kepada umat yang ada di 16 Wilayah. Bantuan ini disalurkan dalam 2 tahap, yakni tahun ini 8 anakan babi dan tahun depan 8 sisanya.

 

Bantuan anakan babi yang diserahkan ini, merupakan bentuk keberpihakan Paroki Katedral kepada umat yang berkekurangan dan diharapkan untuk selanjutnya dikembangbiakan oleh umat (keluarga) di KBG yang mendapatkannya. Selain dibagikan ke umat, 5 anakan babi yang ada juga dikembangkan di paroki untuk memenuhi kebutuhan paroki.

 

“Kami telah melakukan pendistribusian anakan babi sebanyak 8 ekor untuk bantuan pemberdayaan umat di KBG dalam wilayah-wilayah yang ada. Semua ini berkat kerja sama yang baik antara umat, pengurus KBG dan Wilayah, DPP-DKP serta Pastor Paroki-Pastor Rekan juga semua pihak terkait dalam wilayah Paroki Katedral,” kata Simon Manggu, Ketua Pelaksana I DPP Katedral, Senin, 4 September 2023 saat dimintai pendapatnya.

Pastor Rekan Paroki Katedral Ruteng, RD Felin Sando, bersama staf Paroki Katedral sedang mengamati dari dekat 3 bak terpal yang dibangun untuk pemeliharaan anakan ikan Lele yang dibudidayakan di kompleks Pastoran Katedral Ruteng. (Foto : KATEDRALRUTENG.ORG)

 

Program unggulan ini, menurut Simon, dilakukan untuk  mewujudnyatakan keberpihakan Gereja kepada umat, terutama mereka yang membutuhkan bantuan untuk penguatan ekonomi. Selain bantuan ternak anakan babi, ada pula pengembangan ternak ikan Lele dengan teknik bak terpal. Pantauan KATEDRALRUTENG.ORG di kompleks pastoran Katedral, telah ada 3 bak pemeliharaan ikan Lele.

 

Simon menjelaskan, 3 bak terpal tersebut menelan biaya 9 juta rupiah, sudah termasuk 1000 ekor bibit ikan Lele dalam setiap bak yang ada. Harga seekor bibit ikan Rp 1500. Kini penangkaran ikan Lele yang ada di Katedral juga menjadi daya tarik, tempat umat datang melihat dari dekat sambil belajar memelihara ikan Lele yang praktis. Serah terima dari pengusaha ikan Lele, Paul Parera kepada pihak Paroki Katedral telah dilakukan beberapa waktu lalu.

 

Saat itu, Pastor Paroki Katedral, RD Gabriel Harim didampingi langsung oleh pengurus DPP, termasuk Ketua Pelaksana I DPP, Simon Manggu dan Ketua DKP, Vinsen Marung serta Ketua Rumpun Pastoral Pelayanan Sosial, Raymundus Nuruk. Pada Kamis, 31 Agustus 2023, tepat dua minggu setelah serah terima bibit ikan Lele, pihak Paroki Katedral pun mengadakan serah terima bantuan anakan babi tahap pertama sebanyak 8 ekor.

Pembagian anakan babi kepada 8 wilayah yang ada di dalam Paroki Katedral Ruteng. Program ini merupakan bentuk keberpihakan Paroki Katedral kepada umat yang membutuhkan bantuan penguatan ekonomi rumah tangga yang ada di wilayah-wilayah dan KBG. Keluarga penerima bantuan ternak anakan babi ini diharapkan untuk tekun memelihara dan mengembangbiakan babi agar membantu ekonomi keluarga. (Foto : KATEDRALRUTENG.ORG)

 

Bantuan ini diserahkan langsung oleh RD Gabriel Harim didampingi jajaran Ketua Pelaksana DPP-DKP, Ketua Rumpun Pelayanan Sosial dan Ketua Seksi PSE yang diterima oleh 8 Koordinator Wilayah, yakni Wilayah I sampai VIII. Acara penyerahan bantuan anakan babi ini, dilaksanakan di rumah Ketua Rumpun Pelayanan Sosial, Raymundus Nuruk di Kelurahan Bangka Nekang – Langke Rembong. DKP Katedral pun telah menganggarkan bantuan anakan babi tahap pertama ini, untuk 16 ekor senilai Rp 19,200.000 (harga seekor anakan babi Rp 1,200,000).


Pastor Paroki Santa Maria Assumpta dan Santu Yosef Katedral Ruteng, RD Gabriel Harim. Dia mengatakan bantuan ternak anakan babi yang akan dialokasikan ke 16 Wilayah, di mana 8 wilayah sudah disalurkan oleh Paroki, sebagai bentuk usaha Paroki Katedral dalam pemberdayaan umat yang ada di KBG dan Wilayah. (Foto : KATEDRALRUTENG.ORG)


Wujud Nyata Usaha Pemberdayaan Umat di Tahun Ekonomi SAE

Pastor Paroki Katedral Ruteng, RD Gabriel Harim, kepada media ini menjelaskan, sebagai implementasi dari Tahun Ekonomi Berkelanjutan 2023, sejak awal tahun, Paroki Katedral memprogramkan pengembangan usaha ternak babi dan pembibitan ikan lele. Usaha ternak babi diatur dengan mekanisme 5 ekor dikembangkan di paroki sejak 2 Agustus 2023 dan 16 ekor lainnya dibagi ke setiap wilayah yang ada dalam Paroki Katedral dan telah dilakukan sejak 31 Agustus 2023.

Suasana pembangian 8 ekor anakan babi sebagai tahap pertama yang dibuat oleh DPP Paroki Katedral Ruteng kepada umat yang ada di 8 wilayah. Bantuan ini direalisasikan sebagai upaya Paroki Katedral mewujudkan berbagai gerakan bersama yang ada dalam program pendampingan ekonomi keluarga kurang mampu dalam Tahun Pastoral Ekonomi Berkelanjutan (SAE). (Foto : KATEDRALRUTENG.ORG)

 

“Pada prinsipnya usaha ternak babi ini untuk dikembangkan di paroki dan di wilayah terutama di keluarga-keluarga. Selain usaha ternak babi, Paroki Katedral juga mengembangkan usaha pembibitan ikan lele sebanyak 3000 ekor yang dikembangkan di pusat paroki,” kata RD Gebi.

 

Dua kegiatan ini, lanjut RD Gebi, merupakan usaha pemberdayaan. Untuk pengembangan ternak babi, tahap pertama diberikan kepada 8 wilayah dan nanti pada tahun berikutnya akan diberikan ke delapan wilayah lainnya. Sedangkan untuk pembibitan ikan lele dipusatkan di paroki sehingga pemeliharaan dan perawatannya bisa dipantau dengan baik.

Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
LINK TERKAIT