Misa Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus digelar di Gereja Katedral Ruteng. Sebelumnya, selama 2 hari, 20-21 Juni 2025 tradisi tahunan prosesi Sakramen Mahakudus antar paroki sukses dilaksanakan di 7 paroki gugus kota Ruteng. Dari Gereja Katedral ada pesan penting yang dikumandangkan : semua orang diajak membaharui persekuan hidup dalam semangat belarasa.
KATEDRALRUTENG.ORG – Setelah
selama dua hari berturut-turut menggelar rangkaian prosesi Sakramen Mahakudus
yang di arak menuju 7 paroki gugus Kota Ruteng dan diikuti ribuan umat dan
berlangsung meriah, digelar misa Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus di Gereja
Santa Maria Diangkat ke Surga dan Santu Yosep Katedral Ruteng, Minggu, 22 Juni
2025 pagi.
Misa yang dimulai pukul 10.00 dipimpin Vikaris Episkopalis (Vikep) Ruteng, RD Dyonysius Osharjo dan dihadiri Direktur Pusat Pastoral (PusPas) Keuskupan Ruteng, RD Martin Chen, Ketua Komisi Kerohanian, RD Ompi Lasma Latu, Ketua Komisi Keluarga, RD Blasius Harmin dan sejumlah konselebran lain seperti para pastor paroki dan vikaris parokial dari 7 paroki kota Ruteng di antaranya Pastor Paroki Katedral, RD Antonius Ryanto Latu Batara, Pastor Paroki Kumba, RD Kornelis Hardin, Pastor Paroki Cewonikit, RD Ardi Obot.
Paduan Suara Maria Assumpta yang beranggotakan utusan dari semua wilayah separoki Katedral saat tampil memeriahkan misa Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus di Gereja Santa Maria Diangkat ke Surga dan Santu Yosep Katedral Ruteng yang dipimpin Vikaris Episkopalis (Vikep) Ruteng, RD Dyonysius Osharjo dan dihadiri ribuan umat. (Foto : KOMSOS PKR)
Hadir
pula semua Ketua Pelaksana DPP dan DKP dari 7 paroki gugus kota Ruteng,
biarawan-biarawati dari berbagai tarekat religius, tokoh umat, pengurus dan
anggota kelompok- kelompok kategorial serta lebih dari seribu lima ratus umat.
Misa dimeriahkan koor paduan suara Maria Assumpta. Pada misa ini utusan 7
pasutri dari 7 paroki kota Ruteng membawa bahan persembahan.
Menjadi Paroki yang
Berbelarasa
Direktur PusPas Keuskupan Ruteng, RD Martin Chen dalam homilinya mengatakan, mujizat Ekaristi (mujizat perbanyakan roti) terjadi bila dalam persekutuan hidup bersama ada saling berbagi satu terhadap yang lain. Mujizat Ekaristi, lanjut RD Martin, tidak saja terjadi saat roti dan anggur dalam konsekrasio menjadi Tubuh dan Darah Kristus tapi juga dalam communio ketika kita bersatu dengan Yesus yang Ilahi dalam Tubuh dan Darah-Nya dan menjadi satu umat, satu persekutuan.
Direktur Pusat Pastoral (PUSPAS) Keuskupan Ruteng, RD Dr. Martin Chen saat menyampaikan homilinya pada misa Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus yang digelar di Gereja Katedral Ruteng, Minggu, 22 Juni 2025 pukul 10.00. Misa meriah ini merupakan puncak dari seluruh kegiatan prosesi Sakaramen Mahakudus antar 7 paroki gugus kota Rteng yang menjadi tradisi tahunan di Ruteng. (Foto : KOMSOS PKR)
“Maka mujizat Ekaristi adalah gereja, persekutuan. Mujizat Ekaristi adalah paroki, mujizat paroki adalah wilayah, KBG, kelompok-kelompok rohani, kelompok kategorial. Di sana semua orang bersaudara dan saling berbagi. Itulah mujizat. Tahun ini keuskupan Ruteng mencanangkan Tahun Ekaristi Transformatif. Transformasi itu perubahan. Roti dan anggur berubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus dan Tubuh dan Darah Kristus yang bersatu dengan diri kita mengubah hidup kita, membaharui persekutuan kita, paroki-paroki kita sehingga menjadi paroki yang berbelarasa, paroki yang punya hati dengan orang-orang yang menderita dan paroki yang merawat dan melestarikan lingkungan,” ujar RD Martin.
Pastor Paroki Santa Maria Diangkat ke Surga Katedral Ruteng, RD Antonius Ryanto Latu Batara (tengah), Pastor Paroki Santu Mikael Kumba, RD Kornelis Hardin (kiri) dan Direktur Pusat Pastoral (PUSPAS) Keuskupan Ruteng, RD Dr. Martin Chen saat sedang berjalan menuju Gereja Katedral guna mengikuti misa Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus yang dihadiri para pastor paroki dan utusan DPP-DKP dan perwakillan umat dari 7 paroki sekota Ruteng. (Foto : KOMSOS PKR)
Dia menambahkan, dunia dewasa
ini berada dalam era kemajuan teknologi yang luar biasa berbarengan dengan
perkembangan ekonomi. Kita juga menemukan bagaimana situasi 2000 tahun lalu dalam
Injil, yakni orang-orang kelaparan masih saja kita saksikan, temukan dan alami,
bukan hanya lapar secara fisik, sesuap nasi untuk dimakan, namun lapar-lapar
yang lain, seperti lapar akan perhatian, lapar dengan sapaan yang lembut, haus
akan cinta dan persahabatan yang sejati.
“Juga dalam hidup berkeluarga
di tengah adanya media sosial, komunitas (pertemanan) kita menjadi luar biasa
besar. Tapi, semua itu hanya merupakan teman-teman “anonim” dan dari sekian
banyak itu tidak ada seorang pun sahabat sejati. Di tengah dunia digital, ada
begitu banyak orang yang lapar dan haus akan sentuhan manusiawi, perhatian,
kasih sayang dan cinta. Dan sabda Yesus ‘kamu harus memberi mereka makan’,
memanggil kita untuk menjadi sesama,” kata RD Martin.
Suasana saat dilangsungkannya misa Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus yang dihadiri sekitar 1500 umat di Gereja Santa Maria Assumpta dan Santu Yosep Katedral Ruteng, Minggu, 22 Juni 2025 pukul 10.00. Misa dipimpin Vikep Ruteng, RD Dyonysius Osharjo bersama sejumlah konselebran dan berlangsung meriah. (Foto : KOMSOS PKR)
Seusai misa diadakan acara
ramah-tamah yang digelar di alam terbuka sepanjang halaman hijau samping barat
Gereja Katedral di bawah belasan booth. Kepada semua imam, pengurus DPP-DKP dan
umat yang menghadiri misa disajikan menu pangan lokal yang disediakan oleh para
ibu Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) DPC Paroki Katedral dan ibu-ibu
Legio Mariae. (Jimmy Carvallo)