Ada yang berbeda dengan pelaksanaan Rapat Pleno Pengesahan Program Kerja dan RABP tahun Pastoral Ekaristi Transformatif 2025 di Paroki Katedral. Kehadiran Vikjen dan Direktur Pusat Pastoral Keuskupan Ruteng membawa harapan baru : paroki yang memiliki lebih dari 13 ribu jiwa dan kini berusia 105 tahun ini akan segera bertransformasi menjadi paroki model dan inspiratif, tempat belajar bagi paroki-paroki lainnya.
KATEDRALRUTENG.ORG – Saya
bersyukur berada dalam sebuah komunitas orang-orang hebat yang bekerja sama
menggerakkan seluruh kegiatan pastoral di Paroki Katedral. Dengan demikian,
paroki ini akan menjadi paroki yang hebat ke depan, tempat belajar untuk semua
paroki di keuskupan ini. Bahkan mimpi besar kami, paroki ini menjadi tempat
semua paroki dari keuskupan mana saja belajar berbagai kegiatan pastoral. Kita
bersyukur karena sekarang Paroki Katedral didampingi langsung oleh keuskupan
melalui Pusat Pastoral (PusPas) yang akan mem-backup kita semua dalam
berbagi kegiatan.
Intisari pesan ini disampaikan Pastor Paroki Katedral Ruteng, RD Anonius Ryanto Latu Batara, disapa Romo Andi, saat memberikan sambutan dalam kegiatan Rapat Pleno Pengesahan Program Kerja dan RABP Tahun Pastoral Ekaristi Transformatif 2025 yang dilaksanakan di Aula Santu Yosef kompleks Gereja Katedral, Sabtu, 22 Februari 2025 pagi. Rapat setengah hari ini, dihadiri langsung Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Ruteng, RP Sebastian Hobahana, SVD dan Direktur PusPas, RD Dr. Martin Chen.
Vikaris Jenderal Keuskupan Ruteng, RP Sebas Hobahana, SVD dan Direktur Pusat Pastoral, RD Dr. Martin Chen saat diterima secara adat Tuak Kapu saat tiba di Aula Santu Yosef kompleks Gereja Katedral Ruteng. Keduanya hadir dalam Rapat Pleno Pengesahan Program Tahun Pastoral Ekaristi Transformatif di Paroki Katedral Ruteng yang dihadiri ratusan peserta. (Foto : KOMSOS PKR)
Tampak juga Vikaris Parokial,
RD Blasius Harmin dan RD Kristian Sonny Igar, para Dewan Penasihat DPP, Ketua
Pelaksana DPP, Simon Manggu dan jajaran, Ketua Pelaksana DKP, Vinsensius Marung
dan anggota DKP, para Ketua juga anggota Rumpun dan Seksi, Ketua-ketua Wilayah
dan KBG, pimpinan komunitas biara, para kepala sekolah, koordinator
kelompok-kelompok kategorial dan PAMDAL.
Sebelumnya, saat tiba di tempat acara Rapat Pleno, RP Sebas dan RD Martin Chen diterima dengan ritus adat Tuak Curu dan Tuak Kapu oleh pengurus DPP-DKP dan Pastor Paroki. Ruangan aula Santu Yosef, menjadi semakin semarak dengan penataan banquet style atau meja bundar yang memenuhi ruangan.
Pastor Paroki Katedral Ruteng, RD Antonius Ryanto Latu Batara, yang biasa disapa Romo Andi, ketika memberikan sambutan pembukaan dihadapan ratusan peserta Rapat Pleno pengesahan program kerja dan RABP tahun 2025 di Aula Santu Yosef. Ia berpesan agar keterbukaan dan kerja sama dengan pihak lain menjadi senjadi semangat agar paroki ini menjadi paroki yang maju dan luar biasa. (Foto : KOMSOS PKR)
Menjadi Paroki yang Luar Biasa
Dengan kerja sama atau
pendampingan pihak PusPas, lanjut RD Andi, seluruh program Tahun Pastoral
Ekaristi Transformatif akan berjalan lebih baik, termasuk kerja sama yang akan
dibangun dengan Pemda dan lintas agama. “Sehingga jangan pernah berhenti untuk
menerima kehadiran yang lain. Ketika kita mau terbuka, dengan bekerja sama
dengan pihak lain, saya sangat yakin Paroki Katedral akan menjadi paroki yang luar
biasa,” ujarnya.
RD Andi juga menyampaikan
terima kasih kepada Vikjen Keuskupan Ruteng dan Direktur Pusat Pastoral yang
hadir pada Rapat Pleno tersebut dan kerja sama (kolaborasi) yang akan dibangun
sehingga ada optimisme bahwa satu tahun ke depan, pada Tahun Ekaristi
Transformatif ini, akan ada banyak hal yang mengubah wajah Paroki Katedral
dengan berbagai nuansa baru.
Dalam Irama Gereja Sinodal
Ketua Pelaksana DPP Paroki
Katedral, Simon Manggu, dalam sambutannya secara khusus berterima kasih kepada
pengurus DPP, DKP, Wilayah, KBG, kelompok kategorial, PAMDAL dan semua pihak
yang turut berperan aktif dalam menguatkan reksa pastoral Katedral tahun 2024
yang terlaksana dengan baik karena semuanya mewujudkan jati diri Gereja sebagai
umat Allah dan Tubuh Kristus (Lumen Gentium 2-3) yang seluruh anggotanya
berpartisipasi aktif dalam kehidupannya.
“Ini semua karena iklim kerja yang kondusif antara para Ketua Pelaksana, Pastor Paroki, DPP-DKP, Wilayah, KBG, kelompok kategorial dan dengan pemerintah setempat bersama semua umat. Adem-adem saja. Semua keputusan adalah keputusan bersama, dalam irama Gereja Sinodal, Gereja yang berjalan bersama. Mari kita menyukseskan dan menetapkan Program Kerja Tahun 2025, Tahun Pastoral Ekaristi Transformatif,” kata Simon.
Direktur Pusat Pastoral (PusPas) Keuskupan Ruteng, RD Dr. Martin Chen saat mempresentasikan Input Program untuk Paroki Katedral Ruteng dalam Rapat Pleno Pengesahan Program Kerja dan RABP Paroki Katedral Ruteng yang digelar di Aula Santu Yosef, Sabtu, 22 Februari 2025. Ia mengatakan Paroki Katedral akan menjadi model dan inspirasi bagi paroki-paroki lainnya dan bersama-sama mewujudkan harapan itu. (Foto : KOMSOS PKR)
Terus Bergerak dan Berjalan
Bersama
Direktur Pusat Pastoral
(PusPas), RD Martin Chen saat mempresentasikan tentang Input Program, mengatakan,
sebagai parokinya Bapak Uskup, Paroki Katedral merupakan paroki induk atau
paroki sulung, sehingga Bapak Uskup selalu memperhatikan dan memberikan
kekuatan dalam mendampingi perjalanan Paroki Katedral.
Kehadirannya bersama Vikjen Keuskupan
Ruteng, lanjut RD Martin, merupakan bentuk dari perhatian dan cinta Bapak Uskup
untuk paroki ini. Mengutip sambutan RD Andi Latu yang mengatakan ada mimpi besar
yang akan digapai ke depan, RD Martin juga melihat bahwa dengan sudah memiliki
dasar dan berbagai hal luar biasa yang terjadi di paroki ini, dan dengan
kekuatan besar yang ada, semua akan terus bergerak, berkembang dan berjalan
bersama.
“Hari ini kita semua hadir bersama, bukan saja sebagai Paroki Katedral, tetapi juga sebetulnya sebagai suatu ‘keuskupan mini’ karena sebagaimana yang menjadi harapan Bapak Uskup dan kita semua, supaya nanti Paroki Katedral menjadi model dan sumber inspirasi bagi paroki-paroki lain. Sebagai paroki sulung, kita semua bersama-sama bermimpi, mengawal mimpi dan mewujudkan mimpi itu,” kata RD Martin.
Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Ruteng, RP Sebas Hobahana, SVD didampingi Ketua Pelaksana DPP Paroki Katedral, Simon Manggu saat menyampaikan input dalam Rapat Pleno Pengesahan Program Tahun Pastoral Ekaristi Transformatif di Aula Santu Yosef, kompleks Gereja Katedral Ruteng. (Foto : KOMSOS PKR)
Dalam konteks itu, tutur RD Martin, dari pihak Pusat Pastoral akan lebih banyak mendampingi hal-hal pastoral. Doktor Teologi Dogmatik dari Universitas Muenchen Jerman ini mengatakan, dalam surat apostolik Evangeli Gaudium (Sukacita Injil), Paus Fransiskus menegaskan, bahwa pastoral sebetulnya adalah perubahan, sehingga pastoral bukan pertama-tama menjalankan hal rutin, tetapi perubahan pada semua yang ada dalam kehidupan paroki atau Gereja, entah sturuktur, program-program, sarana-prasarana, keuangan, semua hendaknya menjadi saluran Kasih Allah kepada umat dan dunia.
Pastor Paroki Katedral Ruteng, RD Andi Latu Batara, para Vikaris Parokial, pengurus DPP, DKP, Rumpun, dan Seksi-seksi, berfoto bersama Vikjen Keuskupan Ruteng, RP Sebas Hobahana, SVD seusai digelar Rapat Pleno Pengesahan Program tahun 2025 di Aula Santu Yosef, Sabtu, 22 Februari 2025. (Foto : KOMSOS PKR)
“Karena itu, kriterianya adalah kasih. Kalau struktur, program dan pelayanan kita belum terlalu optimal mengungkapkan kasih ini, maka dia harus dirubah atau diperbaiki. Dan itulah pastoral. Pastoral adalah upaya, supaya semua yang kita hidupi di sini semakin menjadi saluran Cinta Allah," ujar RD Martin.
Dalam konteks ini, lanjut dia, bila diterjemahkan dalam bahasa program, hal yang perlu diperhatikan, yakni kalau membuat program penting untuk memperhatikan apa yang mau berubah, bukan apa yang rutin dilaksanakan. Lalu, outcome pastoral, terjadinya perubahan dalam diri umat beriman sebagai hasil output pastoral atau hal-hal yang mendorong terjadinya perubahan itu melalui intervensi berbagai program. (Jimmy Carvallo)